Mei lalu saya silaturahmi dengan pemilik Siomay Onlen mas Akung di daerah Joglo untuk sharing mengenai bisnis yang ia jalani. Udah dikasih ilmunya + disuguin siomay lagi..weh makasih mas Akung 🙂
Hasil sharing dari sore ampe adzan Isya pointnya yang sampai saat ini nempel di otak adalah
– Good Business is a Good Service
– Ilmu marketing yang beliau anut adalah Marketing Anti Teori
Tanggal 21-22 Juni 2011 kemarin juga saya training mengenai Services di Ayana Resort Bali oleh Bryan Williams seorang mantan busboy sampai jadi Global Corporate Director of Training & Organizational Effectiveness ( panjang benerr ya ) selama 10 tahun beliau bekerja di Ritz Carlton. Saat ini beliau menjadi consultant dibidang services yang dibuatnya sendiri yaitu Bryan William Enterprise, kebayang kan ilmunya kaya apaan si Williams ini?
Baik Mas Akung dan Mister Bryan Williams ini ada kesamaan yaitu pentingnya Services apapun bisnisnya. Namun ada perbedaan yang esensi mengenai sudut pandang arti kata Services atau pelayanan dari dua orang yang tinggal di berbeda benua ini yaitu jika Mr. Bryan cerdas secara Emotional Intelligent kalau Mas Akung cerdas secara Spiritual Intelligent yang otomatis cerdas juga secara emosional
Tapi saat ini saya coba sharing mengenai filosofinya Mas Akung dalam berbisnis yaitu Good Business is Good Service titik ! udah, cuma itu aja dipegang maka cepat atau lambat kalau kita mempertahankannya, bisnis kita akan berkembang menjadi besar.
Kalau bisnis modern ada promo produk secara gratis maka Mas Akung tidak mengenal kata barang promo melainkan barang sedekah.Kata beliau jika saya kasih siomay ke orang untuk promo maka kita pasti mengharapkan barang kita dibeli orang. Tapi jika kita sedekahin produk kita ke orang2 artinya kita tidak mengharapkan sesuatu melainkan hanya utk membuat orang itu senang + dapat pahala lagi 🙂 . Namun pada hakekatnya sedekah itu pasti dibalas oleh Allah, bukan brarti sedekah siomay dibalas siomay yah hehe..bisa jadi kesehatan, nama baik, hubungan baik, produk kita dikenal baik dan seterusnya. Dan kenyataannya bisnis siomay mas Akung saat ini yang baru berumur satu tahun sudah mempunyai omset per bulan 200-300 porsi ( rata-rata ) dimana satu porsinya 7rb perak ! belum lagi spesial order yang sekali pesan ratusan porsi.
Rahasia percepatan bisnis beliau juga terletak di ibadah beliau yang kencengg abiss. Pas saya kesana hari Kamis, beliau sedang berpuasa dan dari kegiatan yang saya lihat di facebook beliau sering melakukan kegiatan sosial dan dakwah melaui account pribadinya di Facebook. Bukan bermaksud riya atau apa, namun inilah buktinya iman kita di test dimana YAKIN dan selalu mengikutsertakan Tuhan dalam segala hal saya ulangin seeeegaalaaaaa hal ! Lagi2 pengalaman saya untuk mencapai level ini perlu latian dan sayapun sampai saat masih belajar untuk selalu mengikutsertakan Allah dalam segala hal AMIEEN… mohon amienin juga ya..hehe..
Oke balik lagi ke bahas service
Kalau saya lihat service pada bisnis modern ujung2nya adalah agar orang membeli atau menggunakan produk/ service yaaa.. ujungnya UUD ( Ujung Ujung Duit ) hehe. Namun metode service yang dijalani Mas Akung adalah beliau melayanani karena mereka/customer adalah mahluk Tuhan alias as a human being yang wajib kita jamu apapun status sosialnya.
Bisnis itu bukan hanya mikiriin profit target saja namun yang lebih penting adalah daya tahan. Bisnis adalah lari marathon bukan sprint, just slow down and focus for the quality and services. Yang terpenting dalam bisnis selain produk yang udah kudu harus manteb bin bagus yaitu Pelayanan/ Service.
Tuhan menciptakan semua yang ada di alam semesta ini atas dasar kebaikan, manusia adalah sebagai khalifah Tuhan. Maka jika kita melayanani sesama manusia maka secara tidak langsung kita telah melayanai Tuhan. Sekalipun kita tidak mendapatkan feedback yang negatif dari orang yang kita layanani tersebut. Namun untuk mencapai level seperti ini lagi lagi butuh latian dan waktu *pengalaman pribadi 🙂
Demikian, semoga kita dapat memberikan pelayanan yang excellence kepada semua pelanggan dan semua orang yang bukan pelanggan kita tak terkecuali 🙂
Salam enak dihati.
Udet