BUYA HAMKA..
Terus terang yang saya tau mengenai Buya Hamka adalah ulama besar dan melihat foto beliau di media-media, cuma itu. Pagi tadi disengaja olehNya mata saya ngeliat temen yang sedang buka youtube dan mendengarkan salah satu ceramah beliau yang berasal dari RRI jaman dulu. Gak lama notebook saya langsung menuju TKP dan mendengarkan ceramah beliau yang membahas tentang tema “Bersyukurlah”
Subhannallah sampe merinding dengernya ! suara beliau sangat tenang, damai namun tegas terkadang lekat dengan logat Melayu beliau
Berikut saya coba tulis beberapa point dakwah beliau tentang “Bersyukurlah ”
Mengetahui itu adalah hakikat hidup, mengetahui itu adalah kebahagian sejati – socrates
Dalam umur yang sekian pendeknya yang kita lalui di dunia, umur tersebut bisa kita panjangkan, dengan apa ? yaitu dengan sebutan berupa amal shaleh kita.
Kata beliau sesuai dengan penyair dari Arab:
Sebelum engkau mati peliharalah sebutan dirimu yang akan dikenang orang daripada dirimu, karena kenangan atas ketika hidup yang dulu itu adalah umur yang kedua kali bagi manusia.
Banyak manusai tdk mensyukur nikmat yang telah ada itu, melainkan malah diomeli-nya nikmat2 itu.
Menurut ahli falsafat, siapa orang yang paling miskin dunia ini?
Orang yang paling miskin di dunia adalah orang yang paling banyak kehendaknya itulah orang yg miskin.
Siapa orang yang paling kaya didunia ini ?
Orang yang paling kaya di dunia adalah orang yang merasa cukup dengan yang ada.Bukan berarti dia menolak yang tidak ada melainkan kalau ada yaa disyukuri, kalau belum ada.. yaa sabarlah kata Buya Hamka.
Jadi syukur itu ada imbangannya yaitu sabar, jadi syukur dan sabar. Syukur ketika nikmat datang, sabar seketika nikmat pergi, hilang atau rusak. Sebab apabila sabar pikiran akan tenang dan menyebabkan akan adalagi inspirasi baru yang akan datang.
Tetapi terkadang kalau dapat sedikit cobaan, terkadang kita sudah gelisah maka secara tidak langsung kita mengkafiri, tidak mensyukuri nikmat yang ada.
Kegelisahan manusia dikarenakan selalu mengharapkan apa yang belum dipunyai dan kegelishan ini merupakan suatu azab juga dari Allah karena tidak bersyukur dengan apa yang sudah ada, dirinya dipenuhi rasa gundah, resah, dan tidak tenang.
Misalnya abuya Hamka pernah bertemu banyak orang yang mengeluh
” Abuya saya ini susah ?
“Kenapa ? ” tanya Buya
“Buya mengatakan jika kita setia bertahajud maka apapun yang kita minta akan terkabul, saya sudah 4 tahun saban hari bertahajud ndak dikasih apa2 ? ”
Lalu Buya lanjut menjelaskan
Contoh di atas adalah orang yang tidak bersyukur, 4 tahun dia bertahajud terus menerus, dengan apa ? apa dia bertelanjang …?? Tidak, melainkan memakai mukena, berapa dibelinya ? mukena serta bajunya ? lampunya terang, berapa ongkos lampunya ? 4 tahun tidak sakit, makan enak juga saban hari.
Setelah itu dia complain ke Tuhan karena permintaannya belum dikabulkan ??
Sesungguhnya dia lupa atas nikmat yang ada ditangannya, dia lupa karena mengharapkan nikmat yang akan datang
Buya Hamka menegaskan
Berfikirlah kita sebagai manusia, contoh di atas tadi merupakan perkataan kurang sopan kepada Tuhan, seakan2 kita yang menentukan segala keinginan kita.
Dalam ilmu tasawuf disebutkan bahwa antara syukur dan sabar itu ibarat sayap.
Sayap sebelah kanan adalah syukur dan sayap sebelah kiri adalah sabar.
Kalau patah salah satu maka kita akan jatuh dan tidak kuat lagi. Jadi sebagaimana layaknya kapal terbang, jika salah satu sayap rusak maka lebih baik jangan terbang dulu kan ?
Disinilah yang menjadi tiang kehidupan sehingga kehidupan kita normal yaitu dengan syukur dan sabar.
Di akhir ceramah beliau menjelaskan bahwa syukur dan sabar mempunyai korelasi yang kuat terhadapat kesehatan jiwa dan kesehatan badan. Gak percaya nanti saya kasih link videonya di akhir tulisan ini 🙂
Pesan Buya Hamka,
Gembirakan hati, kuatkan iman kepada Alloh, syukuri segala nikmat, sabar jika datang percobaan.
Maka Insya Alloh kita akan tetap teguh hidup selamat dunia dan akhirat.
Untuk lebih lengkapnya ada di youtube silahkan klik disini
Semoga kita selalu bersyukur dan bersabar 🙂
Amien
udet