Memang jika abis gajian kebanyakan orang akan senang hatinya dan tidak sedikit juga yang tetap mengeluh dengan penghasilan saat ini. Masalah belum bayar tagihan telponlah, belum bayar tagihan kartu kreditlah, kontrakanlah, ada aja yang dicari untuk mengeluh.
Kondisi diatas tentunya saya pernah alami, waktu itu tanggal muda sehabis kerja, malam hari. Sambil menyetir mobil dan malam itu hujan, terlintas dipikiran saya pikiran-pikiran keluhan atau dalam istilah NLP pikiran mental blok. Saat itu pikiran positif dan negatif berperang habis-habisan di otak dan perasaan saya. Dari buku-buku, blog, forum yang saya baca jika kita mengalami kondisi seperti ini, jangan dilawan terima aja sambil kita berdoa didalam hati kita (self talk)
Ya Allah saya ikhlas dan bahagia atas perasaan kecemasan saya, rasa kebingungan saya, maafkan saya ya Allah atas segala perasaan dan pikiran saya, Astagfiruallah, ampuni saya ya Allah. Di sini saya bersukur karena masih normal dapat merasakan rasa cemas, rasa bingung, coba kita tidak merasakan apa-apa, jadi orang yang abnormal dong..hehe. Dan saya berterima kasih atas segala nikmat yang selama ini Kau berikan, Alhamdulliah. Selang beberapa menit sambil menyetir mobil dengan kondisi jalan yang sedikit nanjak dan hujan, terlihat di sebelah kiri saya penjual nasi goreng yang sedang menarik gerobaknya sekuat tenaga dengan kondisi badan yang diguyur hujan, dia tetap semangat untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Astagfirullah ampuni saya Ya Allah atas pikiran dan perasaan saya ini, terima kasih atas nikmat yang kau berikan, terima kasih kau kirimkan penjual nasi goreng ini untuk selalu bersukur dan bersukur atas nikmat yang kau berikan…Alhamdullilah..
Terima kasih kepada penjual nasi goreng walaupun saya tidak kenal, beliau sudah saya anggap guru saya yang memberikan pelajaran berarti tentang kehidupan yakni tentang bersukur dan ikhtiar.Semoga beliau diberikan rizki yang berlimpah, dimudahkan segala urusan dunia dan akhirat Amiien.
Salam bahagia di hati kita semua.
udet
Ini ada kisah yang mirip dengan kejadian seperti yang saya alami dari forum
tetangga, semoga bermanfaat.
Kemarin sekitar jam 14.00 WIB saya disuruh kantor
untuk melakukan transaksi transfer di Bank Mandiri
karena sesuatu hal
prosesnya menjadi lama sekitar 1 jam 15 menit, hingga menyebabkan saya emosi
dan sempat marah-marah ke petugas bank, hingga akhirnya transaksi selesai,
namun rasa jengkel masih
terbawa hingga saya sampai di kantor.
Demikian juga saat perjalanan pulang hingga sampai di rumah,
rasa
jengkel masih terbawa. Sekitar jam 03.00 WIB saya terbangun dan melaksanakan
sholat tahajud
ditutup witir, perasaan jengkel masih terbawa, hingga
akhirnya saya berdo’a “Ya ALLAH mohon
dihilangkan rasa jengkel
ini”, langsung petunjuk ALLAH datang yaitu berupa perasaan yang membentuk
kalimat : saya jengkel, saya jengkel, kemudian kalimat tersebut berubah
kata jengkel ada coretannya
menjadi saya sabar, saya sabar, hingga
akhirnya timbul do’a syukur kepada ALLAH atas segala karunia
yang telah
ALLAH berikan kepada saya “Ya ALLAH terima kasih kesempatan sholat ini,
terima kasih atas
baju yang saya pakai sholat ini, sajadah ini, sarung
ini, peci ini, makin lama makin berkembang menjadi
Ya ALLAH terima
kasih atas rumah ini, motor ini, keluarga saya, istri saya, anak saya, panca
indera ini
berilah keselamatan dan kesehatan bagi pegawai bank mandiri
yang telah saya marahi,
terima kasih atas teman-teman di forum ini,
maafkan aku Ya ALLAH…aku mencintai-MU ya ALLAH…
hingga
akhirnya timbul perasaan plong dalam hati dan rasa jengkel tersebut sudah hilang
Semoga kisah dapat bermanfaat bagi kita semua
Terima kasih Ya
ALLAH atas adanya forum ini…terima kasih buat teman-teman semua…
karena dengan mengikuti posting di forum merupakan tempat belajar yang
mengasyikkan
saya sering mengikuti posting di forum terutama yang
positif dan biasanya langsung saya
copy-paste ke file saya (biar mudah
dibaca, jika sewaktu-waktu perlu dibaca)
dan kalau pas dengan perasaan
saya, biasanya langsung saya praktekkan, mis. Membuat
tulisan jurnal
syukur
Salam ikhlas,
Tri Joeswa – belajar ikhlas